Asal Usul desa Belotan Kecamatan Bendo
Kabupaten Magetan. Bendo pada jaman dahulu ada orang yang sakti dan
pandai, namun mereka tidak pernah akur serta rukun.
Mereka saling mencemooh dan mengejek seperti anak kecil, karena
mengandalkan kesaktian dan kepandaiannya masing-masing. Tempat tinggal
mereka berdekatan, maka tah herang apabila sering terjadi perselisihan
dan perang utuk memperebutkan daerah kekuasaan yang lebih luas.Dalam
perselisihan mereka menggunakan kesaktian yang berupa guna-guan,
aji-ajian atau ilmu-ilmu tinggi yang lainnya
Pada waktu itu desa yang sekarang di sebut Belotan
di serang oleh warga desa Genengan, dan perselisihanpun terjadi
beberapa hari. Semula haya sebatas perang mulut yaitu dengan saling
mengolok-olok, debat mendebat, caci dan memaki. Untuk selanjutnya
suasana menjadi semakin panas karena saling tersinggung dan pada ahirnya
perlawanan fisikpun terjadi.
Suatu ketika penyerang dari genengan merasa lapar dan haus. Mereka
beristirahat di suatu tempat di daerah desa mbelotan. Sambil
beristirahat mereka menyusun siasat dan kekuatan bala bantuan (jw.Bolo)
agar mendapat kemenangan. Maka daerah tersebut dinamakan Bolo. Disebut Bolo karena di tempat tersebut adalah sebagai tempat beristirahan tentara atau bala tentara dari Genengan (jw.Bolo).
Namun di dalam peperangan ini banyak prajurit dari Genengan terluka dan
mereka di obati dengan empon-empon kunir (Kunyit yang di tumbuk halus)
yang di tempelkan pada bagian yang terluka, sehingga pra prajurit
Genengan yang terluka cepat sembuh. Adapun tempat dimana prajurit
Genengan terluka tersebut sekarang dinamakan Sentono Kuniran.
Bala penyerang yang lain masih terus mengadakan perlawanan, walaupun
kekuatannya sudah banyak berkurang karena terluka dan pada ahirnya
penyerang dari Genengan itu kalah perang di karenakan kalah jumlah dan
banyak yang tertangkap menjadi tawanan.
Para penyerang dari Genengan tersebut tertangkap dikarenakan mereka
tidak bisa lari yang di sebabkan terjerat oleh tanaman yang bernama Cung-Cung Belut. Cung-cung Belut adalah tanaman yang batangnya kecil, kuat dan merayap. Karena banyaknya tanaman Cung-Cung Belut yang ada di tempat tersebut, maka daerah tersebut di namakan BELUTAN, yang ahirnya berubah sebutan menjadi BELOTAN, yaitu desa Belotan sekarang ini.
Entah cerita ini benar atau tidak saya sendiri juga gak tahu. Mau percaya ya boleh-boleh aja, gak percaya juga gak apa-apa. Namanya juga cerita dari mulut ke mulut ...xixixixi Yang penting BELOTAN di masa yang akan datang jadi desa yang maju hehehehehe....